Medan.Jurnalisku.com. Berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2008, setiap tanggal 28 November ditetapkan sebagai Hari Menanam Pohon Indonesia yang dimaksudkan untuk memberikan kesadaran dan kepedulian kepada masyarakat tentang pentingnya pemulihan kerusakan sumber daya hutan dan lahan melalui penanaman pohon.minggu (28/Nov/2021)
Dalam rangka Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) tanggal 28 November 2021, *Coca-Cola Europacific Partners Indonesia, Bank Sampah New Normal, Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan* menginisiasi dan berkolaborasi untuk melakukan _Green Movement Action_ melalui kegiatan penanaman dan donasi pohon, donasi tempat sampah terpilah, aksi bersih sungai dan pengolahan sampah organik dengan Metode Takakura di Bantaran Sungai Deli, Avros Park, Medan.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan beserta jajarannya, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan, Kepala BPBD Kota Medan, Corporate Affairs Coca-Cola Europacific Partners Indonesia, Direktur Bank Sampah New Normal beserta para penggiat lingkungan lainnya seperti Go River, Roda Hijau, Bank-Bank Sampah dan perwakilan dari akademisi/kampus Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) Medan.
Selain melakukan penanaman dan penyerahan donasi pohon sebanyak 200 pokok, dilakukan juga penyerahan tempat sampah terpilah dari drum bekas CCEP Indonesia sebanyak 5 pasang dan aksi bersih di sekitar benteng sungai. Disamping itu, pada kegiatan kali ini, disampaikan juga edukasi mengenai pentingnya menjaga alam yang dipersembahkan melalui drama Kontemporer Taman Bergerak oleh anak-anak dari SOS Childrens Village Medan. Selain itu juga ada demo pembuatan kompos Takakura yang disampaikan oleh Bank Sampah New Normal.
Kompos Takakura merupakan salah satu cara dalam mengurangi timbunan sampah organik agar tidak mencemari tanah, air dan udara melalui cara pengomposan dengan skala rumah tangga dan bentuknya praktis, bersih dan tidak berbau sehingga sangat aman digunakan di rumah. Metode pengomposan ini merupakan hasil penelitian seorang ahli bernama Mr. Koji Takakura dari Jepang. Proses pengomposan metode ini dilakukan dengan cara memasukkan sampah organik ke dalam keranjang setiap harinya dan kemudian dilakukan kontrol suhu dengan cara pengadukan dan penyiraman air. Sampah rumah tangga yang diolah di keranjang ini maksimal 1,5 kg per hari. Sedangkangkan drama kontemporer Taman Bergerak yang dipersembahkan oleh anak-anak SOS Childrens Village Medan, menceritakan bahwa kita harus bisa menjaga kelestarian alam dengan tidak menebang hutan sembarangan, yang menimbulkan kemarahan dari alam itu sendiri dengan datangnya banjir, tanah longsor dan dampak negatif lainnya. Diakhir persembahan dihimbau untuk kembali menjaga lingkungan dengan menanam pohon yang sudah ditebang agar manfaatnya dapat dituai bersama.
*Yasra Al-Fariza selaku Direktur Bank Sampah New Normal* dalam sambutannya mengatakan, urusan pelestarian alam bukanlah masalah kecil karena ini menyangkut masa depan anak cucu kita, menanam pohon sama artinya dengan menananm harapan dan menanam kebajikan semuanya untuk keberlanjutan hidup generasi yang akan datang.
“Kita semua sudah melihat sendiri apa akibatnya bila kita tidak bersahabat dengan alam, pohon-pohon ditebangi dengan sembarang tanpa adanya reboisasi, perumahan dan apartement dibangun secara pesat dengan mengabaikan daerah tangkapan air (RTH), akhirnya bencana seperti banjir yang datang dan akan menyusahkan kita semua,” ujar Yasra.
*Corporate Affairs Executive, Northern Sumatera Operation CCEP Indonesia, Angga Harahap* menjelaskan bahwa kegiatan kolaborasi ini merupakan program rutin setiap tahun yang dilakukan oleh Coca-Cola Europacific Partners Indonesia yang dinamakan City Clean-Up & Trees Planting Program. Setiap pelaksanaannya selalu dan akan berkolaborasi dengan pemerintah, asosiasi atau penggiat lingkungan lainnya dengan tujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dan mengingatkan kesadaran kolektif terkait kepedulian terhadap lingkungan.
“Tujuan kami adalah meninggalkan warisan positif dan memastikan dampak minimal terhadap lingkungan di tengah maraknya isu iklim saat ini, harapan kami bahwa pohon yang kita tanam hari ini akan bermanfaat di kemudian hari seperti penghasil oksigen, menyerapan karbon, membantu peresapan air, mereduksi zat pencemar udara serta mencegah erosi dan banjir. CCEP Indonesia juga terus berkomitmen untuk mematuhi segala regulasi terkait lingkungan hidup dan menjalankan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan yang berkelanjutan. Di tahun depan, perusahaan kami juga akan fokus di tiga pilar terkait lingkungan berkelanjutan, itu _zero waste, zero emission dan generative water_ untuk dunia yang lebih baik” tutup Angga.
*Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan, Zulfansyah Ali Saputra, ST, M.Eng* menyampaikan, “kegiatan hari ini merupakan upaya dalam melestarikan lingkungan, punya banyak manfaat baik dari aspek ekologis, manfaat higienis karena akan menyuplai ketersediaan oksigen yang sehari-hari kita hirup, manfaat klimatologi, manfaat hidrologis, estetis karena dengan pohon akan tampak hijau dan indah, manfaat edukatif dan lainnya” ujar Zulfansyah.
*Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, Muhammad Husni, SE, M.Si* mengingatkan bahwa pentingnya menanam dan memelihara pohon karena sangat berperan dalam mitigasi bencana. Sedangkan *Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan, Drs. Syarifuddin Irsan Dongoran, M.Si* menyampaikan hal serupa serta menambahkan pesan kepada peserta undangan agar segera melaporkan kepada pihaknya jika ada gangguan penerangan jalan.
Peringatan yang digelar oleh CCEP Indonesia, DLH Medan dan Bank Sampah New Normal ini juga melibatkan sejumlah lembaga yang fokus pada isu lingkungan atau lainnya yaitu: Go-River Indonesia, Puspa Kota Medan, SOS, UNPAB Medan, Roda Hijau, Bank-bank Sampah, Sekolah Adiwiyata dan lembaga atau organisasi lainnya.
(Rouses/Dara/H)