Marelan.Jurnalisku.com.-Seorang jurnalis seharusnya bekerja tidak lari dari kode etik sebagai panduannya. Membuat sebuah berita harus berdasarkan fakta bukan katanya-katanya. Harus dikonfirmasi langsung kepada yang bersangkutan sebelum menerbitkan beritanya, agar tercipta sebuah produk jurnalis yang bermutu dan berbobot. Hal ini yang disesalkan Azhari, Ketua yayasan Raudathul Amanah, Kamis (03/03/22).
Kepada awak media ini Azhari mengatakan, Menyesalkan pemberitaan yang diterbitkan 3 media online di hari Rabu dan Kamis (2-3 Maret 2022) tentang persoalan yang ada di yayasannya. Dirinya merasa dirugikan sebagai Ketua yayasan dan pengurus, Enak saja membawa nama pengurus dan guru-guru tanpa pernah konfirmasi terlebih dahulu kepada saya sebagai Ketua yayasannya.
" Apa dasarnya membuat berita dengan mengatakan pengurus dan guru di yayasan Raudatul Amanah marah dan akan melaporkan atas pencemaran nama baik. Sampai diterbitkannya berita itu, tidak ada satu wartawanpun dari 3 media online tersebut menghubungi saya," jelas pria berdarah melayu itu.
Ditambahkan Azhari yang merupakan pendiri di yayasan Raudathul Amanah, Harusnya seorang wartawan bekerja dengan profesional agar berita yang dihasilkan benar-benar berbobot dan tidak hanya berdasarkan Katanya-katanya saja.
" Saya justru merasa berterima kasih dengan adanya pemberitaan dari media sebelumnya, dari pemberitaan itu saya jadi tau apa yang terjadi dengan yayasan dan guru-guru saya. Tidak ada niat saya menuntut media tersebut dengan alasan pencemaran nama baik," ucap Azhari.
" Saya akan berdiskusi dengan teman saya yang pengacara untuk mensomasi 3 media online yang membuat berita tanpa mengkonfirmasi saya dan merugikan nama baik saya," tutup Azhari.
(Tim)