Dr. Ir. Wiratno M.Sc.,IPU Mantan Dirjen KSDAE KLHK RI Memperingati Hari Sejuta Pohon Dengan Melaksanakan Kegiatan Penanaman Mangrove

Editor: Redaksi author photo


Medan - Jurnalisku.com

Dalam rangka memperingati Hari Sejuta Pohon, masyarakat di kawasan Tambak Deli di Jalan Young Panah Hijau, Lingkungan V, Labuhan Deli, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, melaksanakan kegiatan penanaman mangrove. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung upaya pelestarian lingkungan dan menjaga ekosistem pesisir. Penanaman dilakukan pada Sabtu, 11 Januari 2025, dengan target 10 ribu pohon mangrove dan melibatkan warga setempat serta pendamping kegiatan, Wibi Nugraha.

Wibi Nugraha, yang berperan sebagai pendamping kelompok penanaman mangrove, menjelaskan bahwa pada kegiatan ini sekitar 300 bibit mangrove ditanam, dengan 150 bibit di antaranya ditanam langsung oleh Dr. Ir. Haji Wiratno M.Sc.,IPU mantan Brigjen KSM 2017/2022. Ia juga menyebutkan bahwa masih ada sekitar 460 bibit mangrove yang siap ditanam dalam waktu dekat, dengan total stok bibit mencapai 1.000 pohon.

Dr. Ir. Haji Wiratno M.Sc.,IPU memberikan dukungannya terhadap inisiatif masyarakat Marelan ini. “Inisiatif masyarakat di Marelan ini sangat baik. Pemuda-pemudi harus bersyukur dan mendukung mereka yang berinisiatif seperti Pak Wibi Nugraha. Pohon mangrove ini berfungsi sebagai sabuk penyangga yang penting dalam melindungi pantai dari tsunami. Selain itu, hasil tambak seperti kepiting dan kerang juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat,” ujarnya.


Dr. Ir. Haji Wiratno M.Sc.,IPU juga menambahkan, dirinya berencana untuk mencari bantuan pusat untuk mendukung kelanjutan kegiatan penanaman mangrove di wilayah tersebut dan berharap inisiatif serupa dapat berkembang di daerah lainnya.

Sementara itu, Wibi Nugraha berharap instansi pemerintah terus mendukung kegiatan penanaman mangrove di wilayah pesisir. “Mangrove memiliki banyak manfaat, seperti menahan erosi pantai, menyediakan habitat bagi hewan, serta menjaga kualitas ekosistem air. Kami berharap dukungan untuk kelompok nelayan yang peduli dengan pelestarian mangrove dapat terus berlanjut,” tutupnya.

“Karena itu, air yang ada di tambak tetap terjaga, bersih, bebas sampah. Tambak yang dipagari hutan Mangrove menghasilkan kerang yang besar-besar. Jadi, Mangrove memiliki peran penting untuk budidaya Kerang Dara,” ucap Wibi.

Wibi lalu menceritakan, tambak Kerang Dara tersebut dikelola Bripka Abdul Kadir Nasution, anggota Polisi dari Direktorat Kepolisian Air dan Udara (Polairud) Kepolisian Daerah Sumatera Utara bersama Mamat, yang merupakan warga Medan Marelan.









Mereka berdua pertama kali melakukan uji coba budidaya Kerang Dara di daerah Kota Medan, dan ternyata berhasil. Tidak hanya untuk dipasarkan di tingkat lokal, tetapi juga sampai di ekspor. Pada akhirnya, usaha ini menjadi salah satu sumber pendapatan ekonomi masyarakat sekitar.

“Kerang yang kita ekspor kualitasnya memang sangat bagus, itu perhatian utama kami. Kita bisa tidak dipercaya lagi jika rasa kerang yang kita kirim tidak baik, atau pahit,” kata Bripka Abdul Nasution setelah berkeliling area tambak menggunakan perahu mesin.

Memastikan kualitas itu, dia benar-benar menjaga kebersihan area tambak, termasuk dari sampah-sampah rumah tangga, seperti plastik dan lain-lain. Menurut dia, keberadaan hutan Mangrove ini tentu sangat membantu dalam memastikan kebersihan air di lokasi tambak Kerang Dara.

“Sehingga hutan Mangrove di sini terus dirawat dan akan terus diperbanyak, sehingga budidaya Kerang Dara semakin baik. Terkait jumlah ekspor, dalam setahun kita bisa mengirim sampai 20 ton, seperti ke negara Thailand,” papar Abdul Nasution.(DM/Red)

Share:
Komentar

Berita Terkini