PTSB Sitinjak Sedunia Bersatu Apresiasi Kinerja Kepolisian, dan Harap Pelaku di Hukum Setimpal

Editor: Redaksi author photo

 







Deli Serdang - Jurnalisku.com

Pasca kematian Lydia Patmos boru Sitinjak seorang siswi SMK korban pembunuhan teman dekatnya yang jasadnya ditemukan di dalam sumur di Desa Serbajadi beberapa waktu lalu dalam kondisi menggenaskan meninggalkan duka mendalam  bagi keluarga, tidak terkecuali pada Punguan Toga Sitinjak Boru/Bere (PTSB) sedunia bersatu. 



Rasa duka yang mendalam ini disampaikan para pengurus  DPD Kota Medan, pengurus maupun DPW Sumut, dan juga pengurus  PTSB Sitinjak sedunia, kepada awak media, Selasa (20/12/2022) siang di kantor Sekretariat PTSB DPW Sumut Jl. Bajak 2 No. 46 Desa Marindal 1, Kecamatan Patumbak, Deli Serdang.



Menurut para pengurus PTSB Sitinjak bersatu sedunia, pelaku yang tega menghilangkan nyawa Lydia Patmos br Sitinjak dengan keji harus dihukum seberat-beratnya sesuai dengan perbuatannya.



"Kita berterima kasih kepada jajaran Polrestabes yang dengan cepat menangkap pelaku, kami mohon agar putusan nanti, pelaku dapat dihukum sesuai perbuatanya," harap Ketua DPW Sumut PTSB Kostan Sitinjak.



Senada dengan Kostan, Ketua Harian PTSB Sitinjak sedunia, juga mengapresiasi kinerja kepolisian Polrestabes Medan dan Polsek Sunggal.


"Saya mewakili Punguan Toga Sitinjak Sedunia, berterima kasih kepada Polsek Sunggal, Polrestabes Medan yang begitu cepat dapat menangkap pelaku pembunuhan boru kami, mudah-mudahan, harapan kami pelaku dapat dihukum seberat-beratnya," ucapnya seraya menyampaikan pesannya kepada orang tua korban agar sabar dan tabah adanya, " ucap Jaliher Sitinjak



Selanjutnya, Ketua DPW PTSB Kota Medan...Corner Sitinjak juga mengapresiasi kinerja kepolisian yang cepat respon dan menangkap pelaku.



"Terima kasih kepada pihak kepolisian yang cepat menangkap pelaku, kami minta awak media bersama kami untuk mengawal kasus ini, supaya jangan dimain-mainkan di pengadilan, karena ini kasus sangat menonjol di sumatera utara di akhir tahun 2022. Untuk itu, jaksa penuntut umum dan hakim kami minta agar menghukum pelaku dengan seberat-beratnya, agar menjadi pelajaran supaya jangan terulang lagi kedepannya," ...ucap Ketua PTSB k

Kota Medan yang juga pensiunan anggota Polri ini seraya menyampaikan pada saat mereka mendengar peristiwa ini PTSB langsung bergerak mendampingi keluarga korban.



Begitu, keluarga korban pulang dari rumah sakit, kata, Corner Sitinjak, kami sudah menunggu dirumah duka, sampai penguburan, kami ada untuk memberikan penghiburan untuk saudara kami.



Selanjutnya, Viktor Sitinjak, SH selaku ketua bidang hukum, LBH  PTSB Sumut, dalam tanggapannya juga mengecam keras tindakan pelaku yang tega menghilangkan nyawa Lydia Sitinjak yang notabene adalah teman dekatnya.



"Saya Viktor Sitinjak, SH Wakil Ketua PTSB DPW Sumateta Utara yang membawahi bidang Hukum mengecam keras perbuatan pelaku, dan dalam kasus ini, kami PTSB dari mulai visum sampai ke kepolisian kami PTSB dampingi keluarga korban dan saat nanti perkara ini disidangkanpun kami tetap mengawal sampai hakim mengeluarkan  putusan," ucap Victor Sitinjak yang aktif menjadi pengurus inti di salah satu ormas di Sumatera Utara ini.




Sebelumnya, peristiwa memilukan  ini terungkap saat warga menemukan jasad Lydia didalam sumur tidak jauh dari areal perkebunan tebu.



Nurhaida, ibu korban kepada awakmedia mengatakan pada Selasa (13/12) lalu terakhir melihat putrinya yang saat itu diantar suaminya ke sekolah.



"Sempat dibilang, 'Ma aku pergi ya. Tapi salam dulu aku, cium dulu.' Lalu pergi dia dengan tertawa. Sebelumnya dia tidak pernah seperti itu," ujarnya saat diwawancarai di kediamannya, Jumat (16/12/2022) lalu. 



Setelah itu, menjelang pukul 14.00 WIB, anaknya tidak kunjung pulang dari sekolah. Ia coba menelepon nomor ponsel putrinya itu namun tidak diangkat. Sepuluh menit kemudian nomor anaknya justru tidak aktif.



Nurhaida pun mulai gelisah karena anaknya tidak ada kabar. Dia kemudian mencari keberadaan anaknya dengan bertanya ke sejumlah teman almarhum hasilnya didapati bahwa anaknya itu sempat bilang mau main ke rumah temannya berinisial N.



Tanpa pikir panjang dia pun pergi ke rumah N untuk mencari anaknya. "Katanya jam 12.00 WIB, anak saya pergi bersama teman cowoknya (Riza yang merupakan pelaku)," ujarnya.



Kemudian, Nurhaida pun mulai mencari-cari Lidya tapi tak kunjung ketemu. Sampai akhirnya pada Kamis (15/12) ia mendapatkan informasi dari grup Whatsapp keluarganya memberitahu Lidya telah ditemukan tewas.



"Itu suami saya pulang dari pabrik sepatu, tempat kerjanya, langsung nangis-nangis bilang Lidya meninggal dibunuh orang," sebutnya. (Red)

Share:
Komentar

Berita Terkini