Medan - Jurnalisku.com
Setiap Aparatur Sipil Negara Kementerian Agama RI harus menjadi pribadi yang mukhlas. Hal tersebut disampaikan Menteri Agama RI Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA saat memberikan Pembinaan ASN Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara di Asrama Haji Medan, Senin (24/11/2025).
“Mukhlas bermakna setiap pribadi yang sedih saat dipuji. Setiap amalan dirahasiakan jangan sampai tau kebaikan kita. Itu yang harus ada pada diri ASN di Kementerian Agama RI,” ucap Menag RI.
Menteri Agama RI yang hadir bersama Staf Khusus Menteri Agama RI Drs. Ismail Cawidu, M.Si, Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Dr. Thobib Al-Asyhar, M.Si, juga mengatakan Kementerian Agama RI berbeda dengan Kementerian lain. Ekspektasi masyarakat terhadap kinerja Kementerian Agama RI sangat tinggi karena setiap sendi kehidupan masyarakat bertumpu pada Kementerian Agama.
“Kita seperti kain putih. Terkena noda sedikit saja, maka akan kentara terlihat noda tersebut. Kalau Kementerian lain berwarna hijau, biru, merah, dan lainnya, maka kita berwarna putih. Maka dari itu, mari kita jaga institusi ini dengan kiprah kita yang memprioritaskan pelayanan masyarakat,” ujar Prof. Nasaruddin.
Menag mengatakan setiap ASN harus memaknai filosofi Ikhlas Beramal dalam kehidupan sehari-hari dan kemudian diterapkan dalam kinerja.
“Kemenag ini paling berat jihadnya. Saya mohon setiap ASN tidak hanya sekadar membaca Ikhlas Beramal secara tekstual saja, tetapi harus juga mempraktikkannya. Filosofi Ikhlas Beramal ini bernilai tinggi dalam kehidupan kita,” kata Menag.
Menteri Agama RI juga mengatakan setiap ASN khususnya di Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara tetap bertahan walau angin menggoyah setiap kerja-kerja yang dilakukan. ASN harus menjadi orang yang jujur dan terus berada dalam jalan yang benar.
“Saya minta juga ke pada ASN Kemenag Sumut untuk selalu Haqqul Yakin. Jangan takut difitnah. Allah bersama kita dalam keadaan seperti apapun. Jalan terus dan jangan takut. hanya orang yang berani berkata jujur yang selamat dunia akhirat,” pungkas Prof. Nasaruddin.
