Dilema Kegiatan PETI Kotanopan dan Harapan Warga Sekitar Yang Perlu Dipertimbangkan

Editor: Redaksi author photo








Madina - Jurnalisku.com

Dengan maraknya berita tentang wacana penutupan penambangan emas ilegal yang ada di kotanopan bukan hanya menjadi bahan perbincangan di kalangan wartawan online yang ada di madina, tapi juga menjadi bahan perbincangan di masyarakat luas.

Kapolsek Kotanopan AKP Persaulian Ritonga menghimbau dan memberikan edukasi secara humanis tentang bahaya kegiatan Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) bagi lingkungan. Beliau dan anggota juga mendirikan spanduk tentang himbauan dan peringatan tentang bahaya kegiatan PETI bagi lingkungan.

Tak bisa kita pungkiri bahwa dengan adanya tambang tersebut banyak warga yang terbantu dan bahkan menggantungkan nasib keluarganya di tambang tersebut.

Salah satu warga kotanopan menyampaikan harapannya agar bisa tambang ini jangan ditutup, karena selama ini dia menggantungkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya dari tambang ini, karena harga karet yang terus turun.

Dari salah satu warga yang lain mengatakan bahwa selama ini lebih banyak kebaikan yang kami rasakan, banyak kegiatan sosial yang telah kami terima. Salah satunya kegiatan Jum’at berkah yang rutin dilakukan setiap hari jum’at, santunan anak yatim dan jompo, dan lain sebagainya.

Kalau tambang ini ditutup, bukan hanya warga kotanopan yang merasakan imbasnya karena selama ini banyak orang yang berdatangan dari luar kotanopan untuk mengais rezeki dari tambang ini. Jadi bayangkan sendiri berapa ratus bahkan ribu orang yang bakal kehilangan mata pencaharian. Imbuhnya.

Dari kasus tambang ini kita bisa simpulkan bahwa setiap hal yang ada di dunia ini seperti koin, mempunyai 2 sisi BAIK dan BURUK. Kita berharap semoga pemerintah Mandailing Natal bisa mengambil keputusan yang objektif dan manusiawi.(Red)

Share:
Komentar

Berita Terkini